Abraham (Ibrani: אַבְרָהָם, standar Avraham Ashkenazi Avrohom atau Avruhom Tiberias Abraham ; Arab: إبراهيم, Ibrahim) adalah tokoh penting dalam Alkitab dan Al-Quran. Agama Yahudi dan Kristen mengakuinya sebagai Bapak orang percaya, sementara dalam tradisi Islam ia dikenal sebagai Nabi Ibrahim. Dalam tradisi agama Abrahamik, Abraham adalah bapak rohani dari banyak orang.
Menurut Alkitab, Abraham dipanggil Allah dari Mesopotamia ke negeri Kanaan, sekitar tahun 2000 SM. Di sana ia mengadakan perjanjian: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu, dan dari rumah Bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukan kepadamu, Aku akan membuat engkau menjadi bngsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur, dan engkau akan menjadi berkat.Aku akan memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat" (Kej 12:1-3) , dan Tuhan menjanjikan jumlah keturunannya akan sebanyak debu-debu di tanah dan bintang-bintang di langit. Hal dapat mencerminkan berbagai sebuah tradisi dan kebenaran.
Nama aslinya adalah Abram (Ibrani: ???????), Standar Avram Tiberias ?A?ram) yang berarti "bapak yang terpuji" atau "bapakku dipuji/dimuliakan" (bandingkan Abiram). Belakangan dalam hidupnya ia diganti namanya dengan nama Abraham, seringkali disebut pula sebagai av hamon (goyim) yang memiliki makna "bapak dari banyak bangsa".
Abraham dalam pandangan agama samawi
Abraham mempunyai arti yang sangat penting bagi semua agama samawi yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Islam menganggap Ibrahim sebagai bapaknya orang-orang mu'min, karena Allah menetapkannya demikian. Ia adalah contoh ideal dari seorang yang disebut mu'min. Ini ditunjukkannya dengan penyerahan diri yang sempurna kepada Allah, dengan kesediaannya untuk menyembelih anak kesayangannya.
Agama Yahudi memandang Abraham sebagai salah satu leluhur mereka. Di dalam Kitab Suci Ibrani, Allah sering menyatakan diri-Nya sebgai "Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub". Hal ini misalnya terjadi ketika Allah menyatakan diri kepada Musa di padang belantara di Midian: "Lagi Ia berfirman: 'Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.' Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah." (Keluaran 3:6).
Bagi orang Kristen, Abraham adalah bapak orang percaya. Imannya menjadi teladan bagi semua orang. Surat Ibrani mengatakan demikian: "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui... Karena iman maka Abraham, takkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal" (Ibrani 11:8, 17).
Dengan demikian, Abraham adalah bapak yang sama bagi ketiga agama ini, sekaligus mengingatkan bahwa ketiga-tiganya mempunyai akar yang sama, yaitu monoteisme. Untuk itu Ibrahim disebut juga sebagai Bapak Monoteisme Dunia.
Ibrahim dalam Islam
Dalam agama Islam, Abaraham disebut Ibrahim. Ia merupakan salah satu dari lima Ulul Azmi yang artinya taat sampai mati (selain Nuh, Musa, Almasih Isa, dan Muhammad). Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Ibrahim melakukan pencarian Tuhan yang panjang. Ia pernah menyembah matahari, bulan, dan bintang sebelum akhirnya bertaubat selain itu pernah dibakar hidup-hidup namun diselamatkan Allah. Ibrahim juga penentang masyarakatnya yang pagan termasuk bapaknya Azar. Dalam Al-Qur'an disebutkan pula bahwa Ibrahim bukan seorang Yahudi atau Nasrani, tetapi ia adalah Muslim (sebenarnya masih misteri apa sebenarnya arti kata muslim itu sendiri). Berbeda dengan dalam Kitab Kejadian, para penafsir Al-Qur'an menyepakati bahwa yang disembelih Ibrahim bukanlah Ishaq namun Isma'il.
[Catatan: Dalam Al Qur’an (surat Ash Shaaffaat : ayat 102-107) yang membicarakan tentang kurban tersebut, tidak pernah disebutkan bahwa Ibrahim (atau Abraham) akan mengurbankan Isma'il. Hanya disebutkan akan mengurbankan anaknya, tanpa menyebut namanya siapa, apakah Ishaq atau Isma'il. Namun umat Muslim "mengangkat" Isma'il sebagai orang yang akan dikurbankan Ibrahim, walau tidak ada tertulis, yaitu berdasarkan penafsiran ayat 100-101 dan ayat 112. Berarti anggapan bahwa yang dikurbankan adalah is'mail di dapat dari kesepakatan bersama dan muncul bagi orang yang ragu-ragu (Bila tidak percaya, coba di cek di kitab masing-masing)]
Abraham menurut pandangan Yahudi dan Kristen
Abram
Abraham bernama asli Abram. Ia adalah anak Terah, berasal dari Ur-Kasdim. Ia dan istrinya Sarai, Lot/Luth (anak dari saudara laki-laki Abram, Haran), dan semua pengikutnya, kemudian pergi ke Kanaan. TUHAN memerintahkan Abram untuk pergi ke "negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu", dan berjanji untuk memberkatinya dan membuatnya bangsa yang besar. Karena percaya akan janji-Nya ini, Abram pergi ke Sikhem, dan menerima janji baru bahwa negeri itu akan diberikan pada keturunannya. Setelah membangun sebuah mezbah untuk memperingati perjanjian ini, ia pergi dan memasang kemah di antara Betel dan Ai (berada di daerah israel dan filistin (sekarang palestina)), di mana ia membangun sebuah mezbah lagi dan "memanggil nama TUHAN."
Di sini ia tinggal untuk beberapa waktu, sampai ketika ada perselisihan antara gembala-gembalanya dan gembala-gembala Lot. Abram mengusulkan pada Lot bahwa mereka berpisah, dan mengijinkan keponakannya untuk memilih lebih dahulu. Lot memilih tanah yang subur di sebelah timur sungai Yordan, sementara Abram, setelah menerima janji lagi dari TUHAN, pergi ke Mamre, dekat Hebron, dan mendirikan mezbah lagi bagi TUHAN.
Doa safaat untuk Sodom dan gomora
Dalam cerita mengenai Lot dan pemusnahan Sodom dan Gomora dimana ketika itu kehidupan di Sodom dan Gomora sangat bejat (akibat adanya hubungan sesama jenis/homoseksual), Abram muncul ketika ia memohon pada TUHAN untuk tidak menghancurkan Sodom, ini menjadi hal yang menarik karena terjadi tawar menawar antara Allah dengan Abraham untuk menyelamatkan kota sodom dan gomora, hingga akhirnya dijanjikan bahwa bila ada sepuluh orang benar di kota itu, kota itu tidak akan dimusnahkan (Kejadian 18:16:33).
Di Mesir
Karena kelaparan yang hebat, Abram dan keluarganya pergi ke Mesir, di mana ia takut bahwa kecantikan istrinya akan menawan hati orang-orang Mesir. Karena itu ia berdusta bahwa Sarai adalah saudara perempuannya. Ini tidak menyelamatkannya dari Firaun, yang mengambilnya untuk harem pribadinya dan memberi Abram banyak ternak dan budak. Tapi ketika TUHAN menimpakan tulah yang hebat pada Firaun karena Sarai, Abram dan Sarai meninggalkan Mesir.
Hagar dan Ismael
Karena Sarai tidak dapat mengandung, janji Tuhan bahwa keturunan Abraham akan mewarisi tanah perjanjian tampak seperti mustahil. Maka Sarai, sesuai dengan kebiasaan saat itu, memberi hamba perempuannya yang bernama Hagar kepada Abram. Ketika Hagar mengandung anak Abram, ia menjadi sombong dan merendahkan Sarai. Sarai mengusirnya ke padang gurun. Hagar dijanjikan bahwa keturunannya akan menjadi sangat banyak, "sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya, dan laku anak itu seperti seekor keledai liar, tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan akan menentang semua saudaranya" Maka Hagar kembali dan anaknya Ismael adalah keturunan Abram yang pertama. Dalam agama Islam, Ismael adalah pewaris Abram. Hagar dan Ismael kemudian diusir dari Abram oleh Sarai selamanya (Kejadian 21).
Ada cerita ketika Hagar dan Ismael di usir dan pergi di padang gurun Bersyeba, mereka kehabisan air, sedangkan disana tidak terdapat mata air dikarenakan tempatnya yang gersang dan tandus layaknya gurun, hingga Allah membuka mata Hagar hingga ia melihat sumur, dan memberikan ismael minum.
Dalam agama Kristen dan Yahudi disebutkan bahwa yang disebut keturunan Abraham adalah berasal dari Ishak (Kejadian 21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
Dimuliakanlah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub)
Perjanjian sunat
Nama Abraham diberikan pada Abram (dan Sara pada Sarai) pada waktu yang sama dengan perjanjian sunat (Kejadian 17), yang dipraktikkan dalam agama Yahudi dan Islam sampai hari ini. Sekarang Abraham dijanjikan bukan saja keturunan yang banyak, melainkan juga bahwa keturunan ini akan berasal dari Sara, dan juga bahwa negeri di mana ia tinggal akan menjadi milik keturunannya. Perjanjian ini dipenuhi lewat Ishak, walaupun Tuhan berjanji bahwa Ismael akan menjadi bangsa yang besar dikarenakan permintaan dari Abraham sendiri . Perjanjian sunat (tidak seperti janji-janji lainnya) memiliki dua sisi dan bersyarat: bila Abraham dan keturunannya memenuhi janji mereka, TUHAN akan menjadi Tuhan mereka dan memberi mereka negeri tersebut.
Ujian iman Abraham
Beberapa waktu setelah kelahiran Ishak, Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan Ishak di gunung Moria. firmanNya :"Ambilah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah ia disana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan ku katakan kepadamu" (Kej 22:2). Sebelum Abraham sempat mematuhi hal ini, ia dicegah seorang malaikat dan ia mengorbankan seekor domba jantan yang tanduknya tersangkut di dalam belukar. Sebagai imbalan akan kepatuhannya ini ia menerima janji lain bahwa ia akan membuat keturunannya "sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut", dan bahwa keturunanya akan menduduki kota-kota musuhnya."
Akhir hayat
Sara wafat dalam usia lanjut, dan dimakamkan di gua ladang Makhpela, dekat Hebron, yang telah dibeli Abraham. Abraham juga dimakamkan di sini. Berabad-abad kemudian makam ini menjadi tempat kunjungan agama dan umat Islam membangun Masjid Ibrahim di tempat ini.